Selasa, 12 Juli 2011

Lawan NII, Pahami Hijrah

Perkuat pemahaman tentang hijrah, negara, Islam, dan konsep sedekah infaq. Inilah resume atau kesimpulan yang didapat dari diskusi FORUM ISENG pada Kamis (12/5) kemarin.

Tema yang diangkat pada pertemuan kali ini adalah, “NII Masuk Kampus?” Pembahasan mengenai Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW 9) ini terkait dengan besarnya blow up media pada organisasi terlarang ini, sehingga menjadikan NII sebagai topik utama di beberapa media.

Bahasan FORUM ISENG yang bertempat di ruang 2.3 IISIP Jakarta ini sengaja dipersempit mengenai permasalahan NII masuk kampus. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya mahasiswa yang menjadi korban pencucia otak NII.

Diskusi yang diarahkan Ananda Puja Wandra ini mengulik mengenai strategi perkenalan tim rekrut NII dengan calon korban, kemudian tahap pencucian otak, hingga kemudian, setelah melalui proses yang cukup panjang, korban dibai’at. Bai’at dilakukan setelah korban benar-benar terindokterinasi pemahaman Negara Islam Indonesia. Diskusi juga membahas beberapa kesalahan mendasar dari NII yang tidak sesuai dengan kaidah Islam.

Shalat merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam, namun di NII KW 9, solat bukanlah perkara yang wajib. Sedangkan dikutip dari shahih Bukhari-Muslim, Muhammad SAW ketika didatangi Jibril, kemudian ditanya mengenai Islam, jawaban beliau,salah satunya yaitu Islam harus melaksanakan sholat. Kemudian, adanya pencucian dosa dengan berinfak di Negara Islam Indonesia adalah kesalahan besar. Sebab, infak dan sedekah adalah keikhlasan dari pribadi, bukan melalui penetapan dari pimpinan kelompok atau lembaga.

Banyaknya pengeluaran dana dari masing-masing anggota NII ini akan merugikan diri mereka sendiri dan orang lain. Pemenuhan kebutuhan negara bisa dilakukan dengan cara-cara kotor, sebab dalam doktri NII, selain kelompok mereka adalah kafir, jadi hartanya halal untuk dicuri, ditipu, dan mungkin dibunuh jika perlu. Tindakan seperti ini jelas-jelas merugikan orang banyak. Sebenarnya, permasalahan ibadah kepada Sang Khalik, biarlah mereka sendiri yang menanggung akibatnya, namun yang perlu disoroti adalah, sifat merugikan dari organisasi ini terhadap lingkungan dan orang-orang awan yang tidak sedikit mengetahui tentang Islam dan cenderung nerimo-nerimo saja ajaran baru.

Penangkal dari doktrinasi NII KW 9 ini sebenarnya gampang asalkan kita teliti dan paham terhadap ajaran mereka. Bukankah toeri perang ada yang mengatakan, “kenalilah musuhmu, maka kau aka bisa mengalahkannya”. Jadi, pertama kenali beberapa dotrin NII yang menjadi stragtegi mereka, seperti hijrah, sedekah, sholat, dan muamalah sesama manusia (habblumminanas).

Kesimpulan FORUM ISENG hari ini adalah mengulik pengertian dan pemahaman umat muslim megenai Hijrah nabi, sedekah, dan muamalah, sehingga kita memiliki pendirian dan pemahaman yang InsyaAllah lurus mengenai doktrin ini.

Kemudian, berbagai isu yang lebih kompleks mengenai NII KW 9 ini, entah itu terkait isu politik, pertahanan dan keamanan, pengalihan isu, NII yang dirawat, keterkaitannya dengan intelejen, dan sebagainya, sengaja tidak dibahas dalam diskusi yang dimoderatori Rizki Kibo, dan Ahmad Zihar Akbar sebagai petugas doa dan qori, sebab akan terlalu kompleks masing-masing perspektif isu mengenai NII ini.

Turut hadir sebagai peserta Angga Indrawan, Tia Fitria, Ade Firmansyah, Rino, Ari Gondray, Fadli Zikri, dll. Diskusi selanjutnya pada Rabu, 18 Mei mendatang, akan membahas mengenai “Konsep Hijrah dalam Islam.” Tema ini diangkat sebagai kontiniti dari bahasan NII Masuk Kampus ini. anandapujawandra@gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More