Peristiwa konflik RI-Malaysia ini menimbulkan berbagai gejolak di negeri ini. Mulai dari demonstrasi dengan tipe soft, sampai tipe hard pun terjadi. Konflik ini pula berefek kejadian bentrokan aparat dengan demonstran, kecaman untuk presiden SBY, dan beragam perang statement di dunia Maya antara orang
Caci-maki warga
Pidato SBY tersebut memang dirasa bertentangan dengan mayoritas perasaan dan emosi dari rakyat. Belum terlalu terasa ketegasan SBY dalam menyatakan sikap terhadap hubungan yang kian memanas ini. Ketidaktegasan inilah yang membuat rakyat semakin geram dan menilai pidato SBY akan membuat citra
Surat SBY pun kelihatan tidak ditanggapi serius oleh
Lantas anggapan kegagalan SBY mengadakan diplomasi, apakah akan dijadikan alat politik bagi lawan-lawannya?
Tidak ada kata berpihak pada satu pihakpun, yang ada hanyalah berusaha berpandangan objektif terhadap setiap kejadian. Negara ini katanya menganut demokrasi, dan tentunya unsur politik kekuasaan di sini sangat kental terasa. SBY tentu punya lawan politik, ini adalah konsekuensi dari didirikannya Negara dengan basis politik demokrasi, terlebih
Masuk dalam bidang politik, pertikaian RI-Malaysia kali ini, ditambah dengan pidato SBY yang kurang tegas menyatakan sikap ketidaksukaan terhadap
Saya setuju dengan itu, konsep ketegasan SBY mungkin sangat berbeda dengan harapan kita sebagai rakyat yang mengharapkan pernyataan sikap tegas bahwa Indonesia tidak suka atas kelakuan Malaysia, namun pernyataan SBY yang penuh isyarat dan lebih banyak menggunakan bahasa implisit mengecewakan rakyat. Rakyat pun tentu mengerti akibat perang, kalau sampai hal itu terjadi, maka kehancuran dan kerugianlah yang akan didapat. Tapi bukan berarti kita tinggal diam, kecaman keras harus dilakukan baik berupa surat peringatan keras ataupun mengumumkan secara jelas dan terbuka bahwa Malaysia harus meminta maaf atas kelakuannya yang tidak sopan dan menyatakan bahwa Indonesia tidak suka tehadap Malaysia yang cenderung menganggap bangsa ini adalah bangsa pembantu “indon”.
Ketegasan SBY yang lembut membuai lawan politiknya. Media
Sekarang citra SBY yang tidak tegas dikuatkan melalui pemberitaan dan dialog-dialog mengenai bahasan RI-Malaysia diberbagai televisi. Adu debat pendapat, dan prokontra tentang peristiwa ini. Menjadi tontonan, dan bahkan ada juga yang bahasannya sengaja mengenai sikap presiden yang dinilai kurang tegas. Kita patut untuk bertanya, sikap pro kontra terhadap sikap presiden ini, layakkah kita perdebatkan dan kita bahas sekarang. Haruskah disaat bangsa ini dilecehkan martabatnya, kita malah sibuk saling menyalahkan sikap antar sesama kita sendiri?
Tidak seharusnya kita menyalahkan presiden yang seperti itu. Biarlah presiden sendiri yang mengoreksi tindakannya, dan jangan sampai isu ini dibalikkan dan diputarkan oleh segelintir orang yang merasa diuntungkan dengan pidato SBY tersebut. Melihat reaksi rakyat yang kecewa dengan pidato dan sikap presidennya, maka janganlah masyarakat terpengaruh atau terprovokasi oleh hal-hal seperti ini. Jangan sampai hal-hal fundamental seperti martabat bangsa dikalahkan dengan isu politis semacam ini. Tindakan ini menurut saya kental aroma politis yang bertujuan menjatuhkan citra SBY.
Menurut saya, kita layak kecewa dengan pidato presiden yang memang saya nilaipun kurang greget dalam menghantam
0 komentar:
Posting Komentar